Kampanye Lewat APK Tak Efektif, Masyarakat Butuh Penjelasan Langsung

- Jurnalis

Selasa, 11 Desember 2018 - 08:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Rektor IV UMK Dr. Subarkah menjelaskan sistem demokrasi yang dijalankan beserta kajian hukum saat seminar di ruang seminar lantai IV gedung rektorat Universitas Muria Kudus (UMK) kemarin. (Foto : istimewa)

Wakil Rektor IV UMK Dr. Subarkah menjelaskan sistem demokrasi yang dijalankan beserta kajian hukum saat seminar di ruang seminar lantai IV gedung rektorat Universitas Muria Kudus (UMK) kemarin. (Foto : istimewa)

Jurnalpantura.id, Kudus – Pemasangan alat peraga kampanye (APK) yang dilakukan calon anggota legislatif (caleg) tidak terlalu efektif. Karena dalam kertas suara, caleg DPRD dan DPR RI hanya tertulis nomor dan nama saja. Untuk itu, lebih efektif melakukan kampanye dengan rapat terbatas karena bisa berinteraksi langsung dengan masyarakat.

Artinya, caleg bisa mendengarkan langsunga spirasi masyarakat dan masyarakat bisa melihat apakah caleg mampu mewakilinya atau tidak. ”Justru pemasangan APK yang sembarangan justru merusak estetika,” kata Komisoner KPU Jawa Tengah Diana Ariyanti saat seminar di ruang seminar lantai IV gedung rektorat Universitas Muria Kudus (UMK) kemarin.

KPU Jawa Tengah Diana Ariyanti memaparkan pemilu 2019 di hadapan mahasiswa di ruang seminar lantai IV gedung rektorat Universitas Muria Kudus (Foto : istimewa)

Kegiatan yang bekerjasama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UMK tersebut membuka wawasan mahasiswa akan pentingnya memilih. Tentunya mahasiswa harus menajdi pemiluh cerdas dan turut membantu dalam sosialisasi agar masyarakat semakin cerdas, apalagi pemilu 2018 semakin dekat, 17/04/2019.

Untuk memilih, memang tidak hanya berdasarkan APK yang dipasang, namun juga harus kritis untuk melihat latar belakang caleg dan apa yang akan dilakukan ketika menjadi wakil rakyat. ”Termasuk melihat visi misi capres-cawapres menjadi penting,” terangnya.

Untuk mengetahuinya, memang caleg harus turun untuk bertemu amsyarakat melalui rapat terbatas atau lainnya. Justru kampanye dengan rapat etrbatas dirasa lebih efektif dibanding hanya memasang APK yang dari penelitian justru tidak efektif.
Dirinya juga mengingatkan kepada mahasiswa untuk ikut berperan dalam pemilu 2019 mendatang. Bahkan jika memungkinkan bergabung sebagai petugas di tempat pemungutan suara atau kelompok panitia pemungutan suara (KPPS). ”Saat ini usia 17 tahun sudah bisa menjadi KPPS, dulu minimal usia 25 tahun, jadi mahasiswa bisa ikut serta menjadi bagian dari penyelenggara pemilu,” ujarnya.

Baca Juga :  Kapolres Jepara Pimpin Sertijab Kasat Lantas

Dia mengingatkan, bahwa pada 17/04/2019 akan ada lima surat suara yang akan dipilih. Yakni anggota DPRD kabupaten, DPRD provinsi, DPR RI, DPD, dan presiden.
Sementara itu, Wakil Rektor IV UMK Kudus Dr. Subarkah mengatakan, mahasiswa tidak boleh apatis dalam pemilu. Mahasiswa harus menyalurkan suaranya, tentunya sesuai dengan kata hatinya. ”Jangan sampai memilih secara logis, jangan memilih karen logistik (politik uang_red),”jelasnya.

Ketika berpikir semua calon jelek atau tidak cocok, maka pilihlah calon yang terbaik dari yang terburuk. Karena pemilu yang diselenggarakan merupakan salah satu proses demokrasi.

Sistem demokrasi selama ini sudah teruji dan memiliki sejarah panjang, sistem demokrasi juga paling manusiawi dan mengagungkan harkat dan martabat manusia. Selain itu demokrasi juga menjamins ecara konstitusional hak-hak warga negara atas dasar hukum dan demokrasi juga mampu mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan kelanggengan stabilitas politik.(J02/A01)

Berita Terkait

Difa Fest 2024 Momentum Penguatan Kedekatan Keluarga Difabel dan Masyarakat Kudus
Kemeriahan Kirab Iringi Perpindahan Kantor Kepala Desa Krandon Kudus
Gelar Karya P5 di SDN 3 Purwosari, Pertunjukan Wayang hingga Kompak Kenakan Baju Adat
Enam Bulan Pendampingan, 10 Sekolah Program Literasi dan Numerasi PGB Kudus Mulai Masuki Puncak Pendidikan
Siswa MI Darul Ulum 02 Ngembalrejo Serukan Deklarasi Stop Bullying
Beragam Acara Warnai Sewindu Qudsiyyah Putri, Dari Manaqib hingga Roadshow Alumni
Kabar Baik, Kemendidasmen Siapkan Kenaikan Tunjangan Guru Non ASN Bersertifikasi Menjadi Rp 2 Juta
Sukses Gelar Lomba Poster Gempur Rokok Ilegal, Diskominfo Kudus Umumkan Enam Karya Terbaik
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 1 Desember 2024 - 16:32 WIB

Difa Fest 2024 Momentum Penguatan Kedekatan Keluarga Difabel dan Masyarakat Kudus

Sabtu, 30 November 2024 - 15:31 WIB

Gelar Karya P5 di SDN 3 Purwosari, Pertunjukan Wayang hingga Kompak Kenakan Baju Adat

Sabtu, 30 November 2024 - 14:46 WIB

Enam Bulan Pendampingan, 10 Sekolah Program Literasi dan Numerasi PGB Kudus Mulai Masuki Puncak Pendidikan

Sabtu, 30 November 2024 - 13:22 WIB

Siswa MI Darul Ulum 02 Ngembalrejo Serukan Deklarasi Stop Bullying

Jumat, 29 November 2024 - 19:13 WIB

Beragam Acara Warnai Sewindu Qudsiyyah Putri, Dari Manaqib hingga Roadshow Alumni

Berita Terbaru