Kadispertanpangan Kudus Ajak Petani Dawe Tanam Siyem

- Jurnalis

Rabu, 14 November 2018 - 10:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PRODUK. Catur Sulistiyanto (Kadispertanpangan Kudus) didampingi Kartoyo ( Koordinator BPP Dawe) mengunjungi rumah produksi olahan Jipang/siyem milik Rubiyanti.

PRODUK. Catur Sulistiyanto (Kadispertanpangan Kudus) didampingi Kartoyo ( Koordinator BPP Dawe) mengunjungi rumah produksi olahan Jipang/siyem milik Rubiyanti.

Dawe,- Melalui Pameran Pertanian 2018 di Balai Jagong beberapa waktu lalu berhasil terungkap potensi produk-produk hasil pertanian, perikanan dan Peternakan. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kudus, Catur Sulistiyanto, menemukan produk unggulan khas Kudus yaitu olahan kemasan Jipang (siyem) milik Rubiyanti, UMKM desa Pedawang.
Pada Rabu (14/11) Rubiyanti silaturahmi ke Kadispertanpangan Kudus mengeluhkan tentang terbatasnya bahan baku jipang (siyem) di wilayah Kudus. Mendengar hal ini, Catur Sulistiyanto bersama Rubiyanti dan Kartoyo, Koordinator BPP Kecamatan Dawe, langsung berangkat ke lokasi lahan yang ditunjuk untuk lokasi penanaman Jipang di Desa Dukuhwaringin dan Japan.

RUMUSKAN. Diskusi Kadispertanpangan Kudus dengan Kartoyo, Aris Isdiyanto dan Rubiyanti dalam suasana informal dibawah pohon alpukat Desa Dukuh Waringin.

“ Ini sebagai support kita pada produk unggulan Kudus. Dinas Pertanian dan Pangan memang mengurusi bagian hulu atau produksi tanam menanam sebagai bahan baku olahan. Dengan adanya pihak UMKM yang siap menampung hasil panen, tentu petani akan siap untuk menanam Jipang atau siyem ini. Nanti kita dukung untuk pengadaan bibitnya, karena sekarang awal musim hujan ,” ujar Catur Sulistiyanto saat di desa Dukuhwaringin Kecamatan Cawe.
Disini, rombongan diterima langsung oleh Aris Istiyanto, Kepala Desa Dukuhwaringin.
“ Kita sebagai pihak desa siap untuk mengajak petani untuk menanam siyem. Sebab selama ini kan keluhan petani adalah pemasaran hasil pertanian. Nanti kita musyawarahkan apakah kedepannya dibentuk BUMDES sehingga jadi produk inovasi dari desa Dukuhwaringin ,” ucap Aris Istiyanto menanggapi support dari Dinas Pertanian dan Pangan Kudus.
Aris menjelaskan bahwa lokasi untuk pembuatan home industri berada di sekitar area wisata air terjun kedung gender. Sehingga para pengunjung usai menikmati wisata alam bisa langsung membeli olahan siyem baik berupa minuman maupun makanan ringan.

LOKASI. Penanam Jipang/siyem akan lebih menghasilkan produk banyak dengan menggunakan para-para sehingga buah menggantung dan mudah dipanen.

Kepala Desa muda ini optimis bahwa produk olahan siyem dari desanya bisa menjadi produk unggulan Kabupaten Kudus.
“ Untuk air di musim kemarau nanti bisa diambilkan dari sungai pakai pompa. Jadi produksi olahan siyem atau jipang ini berkelanjutan karena petani juga bisa terus menanamnya ,” imbuhnya.
Usai melihat lokasi Dukuhwaringin, rombongan kemudian menuju ke desa Japan Kecamatan Dawe yang pada masa lalu terkenal sebagai kawasan produksi siyem. Bahkan juga pernah berdiri pasar desa khusus siyem.
“ Tapi kemudian para petani enggan menanam siyem karena harganya yang murah. Akibatnya pasar siyem di desa juga tutup dan pindah ke perbatasan dengan Colo. Tetapi sekarang juga siyemnya tidak ada ,” terang Kartoyo, Koordinator BPP Kecamatan Dawe.
Kartoyo kemudian memperkenalkan Bambang Kurniawan, ketua poktan Rukun Santoso desa Japan dengan Rubiyanti. Sehingga terjalin kerjasama untuk penanaman Siyem dan pemasaran paska panennya.
“ Insyallah teman-teman anggota poktan kami siap kalau melihat harga seperti itu. Sebab dulunya kita banyak menanam siyem tetapi harganya terlalu murah ,” kata Bambang.

Baca Juga :  Demplot Metode Percontohan Bagi Petani Oleh Anggota TNI
POKTAN. Jajaran Dinas Pertanian dan Pangan Kudus bertemu dengan Bambang Kurniawan, Ketua Poktan desa Japan mensosialisasikan supaya anggotanya kembali menanam siyem.

Menanggapi hal ini, Rubiyanti mengungkapkan rasa terimakasihnya pada jajaran Dinas Pertanian dan Pangan Kudus yang langsung merespon cepat terkait kekurangan bahan baku Jipang/siyem.
“ Terimakasih pada Bapak Catur Sulistiyanto ( Kadinas Pertanian dan Pangan Kudus) yang langsung eksekusi ke Dukuhwaringin dan Japan serta langsung bersosialisasi dengan petani. Target kami memang gerakan menanam jipang di lereng muria. Satu rumah minimal satu pohon Jipang. Jadi kami tidak perlu lagi mendatangkan bahanbaku dari luar Kudus ,” kata Rubiyanti.
“ Sekali lagi terima kasih yang tak terhingga, ternyata birokrasi Kudus tidak se-ekstrim yang saya khawatirkan. Buktinya, Dinas Pertanian dan Pangan bener-bener ngemong rakyat. Syukron ,” tandasnya. (*)

Berita Terkait

Tingkatkan Kualitas Panen, 11 Kelompok Tani di Kudus Terima Bantuan Mesin Pertanian
Bantu Petani Basmi Hama, Personel Gabungan Kudus Gropyok Tikus di Sawah Undaan
Gelar Gerakan Pangan Murah, Dispertan Kudus Sediakan Enam Ton Beras Murah untuk Masyarakat
Gerakan Pangan Murah Dispertan Kudus Dibawah Harga Pasaran, Berikut Daftarnya
Kopi Muria Antarkan DSA Pattimura Kudus Juara 1 di KBA-DSA Innovation Award 2024
Mahasiswa Agribisnis UMK Bergelar Petani Milenial Penggiat Ekpor Rempah Nasional 2024
422 Petani Gagal Panen Akibat Banjir di Kudus Terima Bantuan
Budidaya Tiga Varietas Tembakau di Sawah Desa Gulang Hasilnya Bagus
Berita ini 18 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 10 Desember 2024 - 15:35 WIB

Tingkatkan Kualitas Panen, 11 Kelompok Tani di Kudus Terima Bantuan Mesin Pertanian

Jumat, 1 November 2024 - 15:17 WIB

Bantu Petani Basmi Hama, Personel Gabungan Kudus Gropyok Tikus di Sawah Undaan

Jumat, 11 Oktober 2024 - 16:56 WIB

Gelar Gerakan Pangan Murah, Dispertan Kudus Sediakan Enam Ton Beras Murah untuk Masyarakat

Jumat, 11 Oktober 2024 - 10:36 WIB

Gerakan Pangan Murah Dispertan Kudus Dibawah Harga Pasaran, Berikut Daftarnya

Sabtu, 31 Agustus 2024 - 00:47 WIB

Kopi Muria Antarkan DSA Pattimura Kudus Juara 1 di KBA-DSA Innovation Award 2024

Berita Terbaru

Kesepakatan Ketua RW Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus (Foto:istimewa)

Lingkungan

Warga Ancam Tutup TPA Tanjungrejo, Sam’ani Bakal Carikan Solusi

Selasa, 14 Jan 2025 - 19:52 WIB