Jurnalpantura.id, Kudus – Keluhan petani di wilayah kecamatan Undaan melalui para kepala desa direspon cepat dan taktis oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kudus, Catur Sulistiyanto S.Sos MM. Setelah mendapatkan persetujuan penambahan kebutuhan pupuk bersubsidi dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, langsung mengadakan koordinasi dengan para kepala desa wilayah Kecamatan Undaan di aula kecamatan setempat, Senin (19/11) pagi.
Kemudian pada siang harinya, bersama Dinas Perdagangan dan Pasar Kudus sebagai leading sektor pengawasan distribusi pupuk bersubsidi di wilayah Kabupaten Kudus, dan KP3 (komisi pengawasan pupuk dan pestisida) bersubsidi serta Koordinator BPP Kecamatan Undaan mendatangi gudang pupuk Pusri di jalan lingkar selatan Kudus sebagai gudang pupuk urea bersubsidi.
“ Ini adalah untuk mengawal bahwa penyaluran pupuk urea bersubsidi sudah diberangkatkan atau belum ke wilayah Undaan. Sehingga petani yang membutuhkan untuk memupuk padi bisa terlaksana sesuai waktunya ,” ujar Catur Sulistiyanto didampingi Imam Prayitno, Kabid Fasilitasi perdagangan, promosi dan Perlindungan konsumen Dinas Perdagangan Kudus.
Sekira setengah jam menunggui proses pengangkutan pupuk urea bersubsidi ke atas truk, akhirnya truk berangkat menuju ke wilayah kecamatan Undaan.
“ Kalau sudah pasti berangkat, nanti kita pastikan ke kios-kios di Undaan apakah benar sampai atau tidak ,” imbuh Kepala Dinas yang selalu turun ke lapangan itu.
Muh Farlen, penanggungjawab Pupuk Pusri produsen pupuk urea bersubsidi wilayah Kudus, mengungkapkan bahwa sesuai pengajuan dari Dinas Pertanian dan Pangan Kudus yakni membutuhkan 168 ton.
“ Kalau satu truk itu mampu mengangkut 8 ton pupuk, maka diperlukan 21 kali pengangkutan. Sampai siang ini ( pukul 14.00 wib) sudah terlaksana 12 truk. Jadi masih kurang 9 truk lagi. Kita pastikan hari ini walaupun sampai malam harus sudah selesai proses distribusi ,” terang Farlen.
Abdullah Muttaqin, Anggota KP3 Kudus, menambahkan bahwa meski pupuk urea bersubsidi ini didistribusikan langsung dari gudang Pupuk Pusri, namun tetap wilayah kewenangan dari CV Fortuna sebagai distributor pupuk urea di Kudus.
“ Ini memang kebijakan taktis Pak Catur ( Kadispertanpangan Kudus). Proses dan alur sama, yaitu dari produsen, ke gudang wilayah, lalu ke distributor dan lanjut ke pengecer di desa. Nah, ini kita potong cepat karena kondisi lapangan petani sedang butuh. Yaitu dari gudang wilayah, pakai angkutan Distributor langsung ke pengecer-pengecer di desa wilayah Undaan ,” kata Abdullah Muttaqin.
Sementara Hasan Abdillah, Koordinator BPP Kecamatan Undaan, yang membawahi penyuluh pertanian lapangan (PPL) mendampingi para petani mengaku merasa bersyukur dengan kebijakan taktis cepat distribusi pupuk urea bersubsidi tersebut.
“ Begini, petani kami di wilayah Undaan itukan yang penting mereka dapat pupuk bersubsidi karena sekarang waktunya mupuk. Mereka tidak mikir mbuh piye carane kebijakan pemerintah untuk memenuhinya. Alhamdulilah, langkah cepat pak Catur selaku Kepala Dinas Pertanian bisa langsung menghasilkan pengiriman pupuk ke petani. Sekali lagi, petani ya ndak mikir cara kebijakan Pemkab Kudus. Mereka taunya yaa di kios ada pupuk bersubsidi ,” tutur Hasan Abdillah yang ikut langsung kegiatan sidak Kadispertanpangan ke kios-kios pengecer pupuk.
Catur Sulistiyanto bersama tim melakukan sidak ke lima pengecer pupuk secara acak. P ke kios kecamatan Undaan wilayah utara yakni desa Ngemplak. Disini pupuk urea cukup stok sehingga petani yang datang tidak kesulitan mendapatkan. Kemudian ke pengecer UD Setya dan UD Empat Saudara desa Karangrowo. Selanjutnya ke UD Sunaryo Desa Larikrejo. Terakhir kunjungan dengan sasaran paling ujung yaitu UD Mas’ad di dusun Kalioso.
Hasilnya semua petani yang ditemui tim sedang membeli pupuk merasa tidak kesulitan lagi. Namun mereka menunggu datangnya pupuk Phonska bersubsidi.
“ Untuk pupuk Phonska segera menyusul. Kita memang menyelesaikan urea dulu untuk petani yang melaksanakan pemupukan pertama. Phonska yang dibutuhkan petani untuk pemupukan kedua. Insyallah tidak sampai akhir pekan pupuk ini juga terdistribusi ,” ungkap Abdullah Muttaqin. (*)