JURNALPANTURA.ID, Kudus – Ribuan jemaah dari berbagai daerah membanjiri pengajian Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW 1440 H yang digelar Perusahaan Sukun Group di lapangan Sepak Bola Persil Gondosari Gebog, Minggu (11/11/2018) malam. Mereka pun antusias dan larut dalam gema solawat serta tausiyah yang diberikan.
Apalagi, pengajian akbar yang akan menjadi agenda tahunan Sukun Group tersebut menghadirkan dua ulama kharismatik yakni Habib Ja’far Alkaff dari Kudus dan Habib Umar Muthohar dari Semarang. Selain itu, jalannya acara juga akan dimeriahkan dengan penampilan grup hadrah Ahbaabul Musthofa.
Pengajian yang sekaligus untuk memperingati haul pendiri PR Sukun Mochammad Wartono itu dihadiri langsung Direksi Sukun Group H Tas’an Wartono, H Yusuf Wartono dan segenap keluarga besar Wartono. Hadir pula Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Wuryanto, Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono, Bupati Kudus HM Tamzil, Ketua DPRD Kudus Akhmad Yusuf Roni, Dandim 0722/Kudus Letkol Inf Sentot Dwi Purnomo, Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning, Forkopinda Kecamatan Gebog, dan sejumlah tokoh masyarakat Kudus.
Mewakili perusahaan, Dr KH Ahmad Faiz Lc MA dalam sambutannya mengatakan, perusahaan Sukun Grup khususnya PR Sukun baru saja melewati usia ke-71. Sejak dirintis oleh Mochammad Wartono, Sukun selalu berkomitmen mengadakan kegiatan agama. Termasuk peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
“Setiap tahun perusahaan selalu berbagi dari berbagai daerah. Yang di Kudus ini hanya salah satunya,” kata dia.
Ia menyebutkan, selain acara pengajian akbar ini, Sukun Group juga ada kegiatan khitanan massal yang akam dilaksanakan, Sabtu (17/11/2018) mendatang. Peserta yang di Kudus ada 91 anak, ini belum termasuk dari luar daerah,” tutupnya.
Sementara itu, Habib Umar Muthohar dalam mauidhohnya mengajak semua umat islam untuk memperbesar rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW. Ini lantaran, Nabi Muhammad merupakan sosok yang mulia yang selalu mencintai umatnya.
”Menurut Imam Al Musiri Rodli Allahuanhu, kecintaan nabi kepada umatnya seperti induk macan yang mencintai anaknya. Kenapa macan, karena macan adalah hewan yang paling ditakuti. Jangan main-main kepada induk macan. Saat anak macan dibawa, sang induk pasti akan meraung dan mencari kemana-mana,” ceritanya.
Hal itu berbeda dengan manusia. Kalau manusia, di zaman sekarang ini tak segan membuang anaknya ke tong sampah, kloset, bahkan membunuhnya karena pergaulan bebas. Padahal, kalau meniru apa yang diperilakukan nabi dan diperintahkan, hal tersebut tak boleh dilakukan.
”Itu menunjukkan mereka tak suka ikut jamaahan kayak ini, ngaji, dan mendalami apa yang perintahkan nabi dalam keseharian. Karena itu, mari kita buktikan cinta kepada kanjeng nabi,” tegasnya.
Lantas bagaimana, umat muslim membuktikan cintanya kepada Kanjeng Nabi. Menurut Habib Umar mencintai nabi yakni dengan mencintai dan menghormati semua kaitannya dengan Kanjeng Nabi. Seperti mencintai kota kelahiran Nabi Muhammad SAW, cinta kepada tempat hijrah kanjeng Nabi, cinta kota dimana, kota itu menyimpang jasad mulai Kanjeng Nabi.
”Cinta para sahabatanya, cinta dan hormat kepada anak kanjeng nabi, cinta dan hormat kepada ulama yang memperjuangkan saretkatnya Kanjeng nabi. Itu menunjukan cinta kita kepada kanjeng nabi,” jelasnya.
Menurutnya, Kanjeng Nabi adalah sosok yang mulai. Nabi Muhammad adalah manusia paling takwa. Untuk itu, sepatutnya umat muslim untuk mengikuti dan meneladi sikap dan akhlak Nabi Muhammad SAW.
“Salah satunya adalah memberikan kemanfaatan kepada sesama umat. Siapapun yang memberikan kemanfaatan kepada umat. Mbok sitik, mbok akeh. Kita harus bisa memberikan kemanfaatan kepada umat. Karena itu adalah sikap dari Kanjeng Nabi Muhammad SAW,” tambahnya.
Usai memberikan mauidoh, dilanjutkan doa yang dilantunkan oleh Habib Ja’far Alkaff. Ribuan jemaah pun hanyut dalam doa habaib asal Kudus itu. (J001/J009).