Jurnalpantura.id, Kudus – Infeksi penyakit Saluran Pernafasan Atas (ISPA) dan gatal-gatal mulai dikeluhkan oleh warga terdampak banjir di Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. Untuk itu, BLUD UPT Puskesmas Jati terus bergerilya ke sejumlah lokasi banjir guna melakukan giat pengobatan gratis.
Ahmad Muhammad, Kepala BLUD Puskesmas Jati mengatakan dari hari Senin 28/01/2019 pihaknya telah bekerjasama dengan Pemerintah Kecamatan Jati, Polres, TNI dan Pemerintah Desa Jati Wetan untuk melakukan kegiatan pengobatan gratis di posko pengungsian dan jemput bola di Dukuh Tanggulangin.
Bahkan pihaknya telah menyediakan sebuah ambulance di Balai Desa Jati Wetan, untuk memberikan pelayanan kesehatan maupun bantuan evakuasi para korban banjir di posko pengungsian.
Kegiatan pelayanan kesehatan itu terus dilanjut pada Rabu 30/01/2019, dengan melakukan pengobatan gratis di Dukuh Goleng Desa Pasuruhan Lor. Diungkapkannya, kegiatan pelayanan kesehatan tersebut selalu diserbu oleh warga.
“Di Tanggulangin kemarin ada 77 warga yang berobat dan 3 ibu hamil. Untuk di Goleng ini ada 46 warga. Soal keluhannya sama, yakni ISPA dan gatal-gatal. Saat ini semuanya sudah kami obati,” ucapnya.
Tak dipungkiri, kondisi banjir seperti ini memang sangat rentan dengan infeksi sejumlah penyakit. Dari kegiatan pelayanan kesehatan yang lakukan, sebagian besar warga mengeluhkan ISPA dan gatal-gatal.
“ISPA dan gatal-gatal banyak dialami warga terutama mereka yang masih bertahan di lokasi banjir. Seringnya terpapar dengan air banjir ditambah dengan kondisi kelembaban udara yang tinggi, menjadikan mereka gampang terinfeksi penyakit,” terangnya.
Rencananya, lanjut Ahmad, pihaknya akan terus menyusuri lokasi-lokasi banjir untuk melakukan pengobatan gratis. Agar infeksi penyakit yang dikeluhkan masyarakat bisa segera diobati. Bahkan, jika ditemukan warga yang membutuhkan penanganan kesehatan secara intensif bisa dilakukan upaya rujukan ke RSUD dr. Loekmono Hadi.
“Hari Senin lalu, kami merujuk seorang korban banjir di Dukuh Tanggulangin untuk mendapatkan perawatan intensif di RSUD dr. Loekmono Hadi. Karena kondisinya memang sudah tidak memungkinkan untuk bertahan di lokasi banjir maupun di posko pengungsian, makanya kami rujuk,” ujar dia.
Saat ditanya soal ketersediaan obat, dia mangaku sampai saat ini obat-obat untuk korban banjir masih aman. Menurutnya, jika habis, nanti tinggal meminta ke Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus. (J12/A02)
Komentar