Jurnalpantura.id, Kudus – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kudus mencatat inflasi sebesar 0,59% pada bulan Desember 2024 dibandingkan dengan bulan sebelumnya (November 2024).
Inflasi ini terdeteksi melalui Indeks Harga Konsumen (IHK) yang menunjukkan adanya kenaikan harga barang dan jasa di wilayah Kudus.
Statistisi Madya BPS Kabupaten Kudus, Kusuma Agung Handaka, menjelaskan bahwa inflasi tahunan (year-on-year) di Kudus pada Desember 2024 mencapai 107,08%.
Sementara itu, inflasi secara tahun kalender atau dibandingkan dengan Desember 2023, tercatat sebesar 1,71%.
“Inflasi month-to-month (bulan ke bulan) pada Desember mencapai 0,59%, didorong oleh kenaikan harga beberapa komoditas utama seperti telur ayam ras dan cabai merah,” kata Kusuma Agung dalam konferensi pers di kantor BPS Kudus, Jumat (3/1/2025).
Komoditas Penyumbang Inflasi
Sejumlah komoditas pangan menjadi faktor terbesar dalam mendorong inflasi di Kudus selama bulan Desember 2024. Telur ayam ras menjadi penyumbang terbesar dengan andil inflasi mencapai 0,12%, disusul oleh cabai merah dengan andil 0,10%.
Berikut daftar komoditas penyumbang inflasi terbesar di Kudus pada Desember 2024 diantaranya Telur Ayam Ras: 0,12%, Cabai Merah: 0,10%, Mobil: 0,08%, Beras: 0,07% dan Cabai Rawit: 0,04%
Kenaikan harga komoditas ini dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan menjelang akhir tahun serta keterbatasan pasokan di beberapa pasar lokal.
Komoditas Penyumbang Deflasi
Di sisi lain, terdapat beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga atau deflasi, sehingga membantu menekan laju inflasi.
Komoditas yang berkontribusi terhadap deflasi meliputi diantaranya Salak: -0,01%, Cumi-cumi: -0,01%, Emas Perhiasan: -0,01%, Buah Naga: 0% dan Semangka: 0%
Kusuma Agung menegaskan bahwa meskipun inflasi pada Desember 2024 menunjukkan tren kenaikan, dampak deflasi dari beberapa komoditas tersebut tidak signifikan dalam menahan laju inflasi secara keseluruhan.
Pemantauan Harga Berkelanjutan
BPS Kudus berkomitmen untuk terus memantau pergerakan harga barang dan jasa sebagai upaya memberikan data yang akurat dan terkini. Data ini diharapkan dapat membantu pemerintah daerah dan masyarakat dalam merumuskan langkah-langkah kebijakan ekonomi yang tepat.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap perubahan harga komoditas strategis dan diharapkan dapat merencanakan kebutuhan sehari-hari dengan bijak. BPS juga mengingatkan bahwa faktor musiman dan ketersediaan barang di pasar menjadi salah satu pemicu utama terjadinya inflasi pada periode tertentu. (J02/A01)