Empat Desa Di kecamatan Jati Termasuk Rawan Banjir

Bencana Alam218 Dilihat

Jurnalpantura.id, Kudus – Sebagai persiapan menghadapi musim penghujan dan potensi bencana banjir. Pemerintah Kecamatan Jati menggelar Rapat Koordinasi Antisipasi Penanggulangan Bencana di Alua Kecamatan Jati, Rabu 23/01/2019.

Bupati Kudus, HM Tamzil dan Wakilnya, Hartopo yang turut hadir dalam kegiatan tersebut memerintahkan Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Desa untuk menyiapkan sarana dan prasarana (Sarpras) dalam menghadapi bencana banjir.

Seperti lokasi pengungsian, dapur umum, obat-obatan penunjang dan armada pengangkut korban bencana perlu disiapkan secara matang. “Angkutan penting dipersiapkan agar para korban bencana banjir tidak jalan menuju lokasi pengungsian. Bisa segera dikoordinasikan dengan Dinas terkait maupun swasta untuk pengadaannya,” ujar Tamzil.

Bersama Muspicam Jati, Bupati dan Wakil Bupati Kudus meninjau debit Air di Sungai Wulan (Foto : Aik)

Selain sarpras, pemantauan debit air di Sungai Wulan dan menjalin koordinasi yang intens juga perlu dilakukan. Agar masyarakat lebih siap dalam menghadapi bencana dan kerugian material maupun korban jiwa akibat bencana bisa diminimalisir.

“Kegiatan antisipasi bencana alam diwilayah Kabupaten Kudus harus kita persiapakan semaksimal mungkin agar tidak menimbulkan kerugian jiwa maupun material. Bendungan logung sudah jadi, semoga dapat mengurangi dampak banjir yang terjadi diwilayah Kecamatan Jati,” ungkap dia.

Dalam kesempatan tersebut, Tamzil berpesan untuk terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait, agar permasalahan sungai bisa segera ditangani. Dan satu hal terpenting, yakni jangan membuang sampah ke sungai.

Para kepala Desa di kecamatan Jati ikuti Rakor yang di hadiri Bupati dan Wakil Bupati Kudus (Foto : Aik)

Camat Jati, Andreas Wahyu mengatakan di kecamatannya ada 4 desa yang masuk kedalam daerah rawan banjir yakni Desa Jetiskapuan, Tanjungkarang, Jati Wetan dan Pasuruhan Lor. Menghadapi musim penghujan dan acaman banjir, dia menegaskan bahwa pihaknya telah menyediakan Balai Desa Jati Wetan sebagai lokasi pengungsian.

“Jika ada musibah banjir, para korban bisa mengungsi ke Balai Desa Jati Wetan. Disana telah dilengkapi dapur umum dan mandi cuci kakus (MCK). Nanti juga akan diberikan obat-obatan dan bantuan makanan maupun pakaian,” terangnya.

Selain itu, pihaknya juga telah melakukan monitor sungai wulan dan kerja bakti untuk mengantisipasi musibah banjir. Bahkan pipa penyedot air sudah disiapkannya untuk menyedot air banjir di dukuh Tanggulangin dan mengalirkannya ke Sungai Wulan. (J12/A02)

Komentar