Jurnalpantura.Com, Kudus – Desa Rahtawu merupakan Desa diujung utara Kudus. Untuk sampai di Rahtawu membutuhkan mental yang kuat karena harus melalui jalan berkelok-kelok, sebanding dengan pemandangan alam sepanjang jalan menuju Rahtawu.
Jarak dari Ibu Kota Kabupaten Kudus hampir mencapai 15 KM. Saat melintas, tentunya disuguhi keelokan alam dan panorama pegunungan serta gemricik aliran hulu Sungai Gelis.
Di desa ini, masyarakatnya merupakan pemeluk agama Islam, Budha dan Kristen. Tingkat toleransi sangat kental sekalai dengan nuansa perdesaan.
Pemeluk Agama Budha yang berjumlah 62 KK dengan 150 jiwa sedang lakukan persiapan perayaan Hari Raya Maga Puja.
Maga Puja sendiri merupakan salah satu dari 4 hari raya yang dimiliki ajaran Budha. (Waisak, Asada, Khatina, Maga Puja).
Maga Puja adalah perayaan yang dilakukan dibulan Maga (Maret) dengan substansi nilai perayaan yang meliputi; Peringatan berkumpulnya 1.250 Bikhu tanpa diundang, Capaian kesucian arahat / lepas dari urusan duniawi, Pentasbihan dari sang Budha secara langsung, dan yang terakhir adalah Peringatan pembeberan ajaran dama / awada pati moka.
Esensi awada pati moka adalah larangan untuk berbuat jahat, menebarkan kebajikan, mensucikan hati dan pikiran serta aktualisai inti ajaran Budha.
Keberagamaan dan toleransi di Rahtawu sangat baik. “Masyarakat sini tak pernah mengusik terkait masalah agama,” terang Sugiyono, salah satu Penyuluh Agama Budha asli Rahtawu.
Bahkan, lanjut dia, saat pendirian Wihara Giri Kusala, pada 2011 silam, antar penduduk lintas agama saling menyengkuyung. “Warga muslim dilingkungan sini sangat toleran. Mereka membantu kami, begitu pula sebaliknya,” ujarnya.
Kini di Desa Rahtawu tercatat ada 2 Wihara. Satu berada di Dukuh Wetan Kali dan satu lagi ada di RT 5 RW 1.
Acara Maga Puja yang akan dihelat hari ini, Sabtu 16/03/2018 akan dihadiri oleh pemeluk Budha dari Desa Rahtawu, Colo dan Tanjungrejo dengan perkiraan jamaat sebanyak 150 orang.
Dalam rencana, Kepala Kemenag Kudus, Hambali, besuk dijadwalkan akan hadir di acara ini.
Selain itu, perayaan juga akan dihadiri 4 Bhiksu dari berbagai daerah. Sujono (Jepara), Kema Diro (Semarang), Suhu Chuan Lie (Semarang), Samodana (Boyolali). (J02 /A01)
Komentar