Jurnalpantura.id, Kudus – Konser Denny Caknan bertajuk Halal Bihalal yang digelar di Alun-Alun Simpang Tujuh Kudus pada Sabtu malam (12/4/2025) meninggalkan sejumlah catatan evaluasi, terutama terkait aspek keamanan pengunjung.
Kepadatan penonton yang membludak menyebabkan desak-desakan, hingga dua orang harus mendapatkan penanganan medis dan dilarikan ke rumah sakit.
Edi, salah seorang warga Kecamatan Mejobo yang turut hadir dalam acara tersebut, menyampaikan kritik keras kepada panitia penyelenggara.
Menurutnya, konser tersebut menunjukkan bahwa panitia belum sepenuhnya siap dalam mengelola aspek keamanan.
“Harusnya ada pagar barikade akses sebelum menuju lapangan alun-alun tempat konser. Itu penting agar jalur pejabat, tamu undangan, dan terutama tim medis tetap terbuka jika terjadi situasi darurat,” ujarnya kepada media ini.
Ia juga menekankan pentingnya membedakan antara penyelenggaraan konser yang bersifat gratis (non profit) dengan yang berbayar (profit). Jumlah massa yang hadir dalam konser gratis seperti itu tentu membutuhkan pengaturan yang lebih matang agar tidak terjadi kekacauan.
Salah seorang penonton lainnya juga menyampaikan kekecewaannya terhadap manajemen keramaian.
“Saya nggak bisa berkata-kata, dari sisi keamanan parah. Harusnya ada pagar barikade, apalagi untuk konser dengan jumlah penonton sebanyak ini. Pengaturan arus penonton amburadul serta tidak adanya layar proyektor di sejumlah titik,” ungkapnya.
Selain itu, akses keamanan tim kesehatan untuk kedaruratan jadi sorotan. Tidak adanya akses tersebut terbukti menyulitkan bagi tim kesehatan saat mengevakuasi penonton yang pingsan.
Meskipun di sekitar Simpang Tujuh Kudus berdiri posko kesehatan dan tersedianya mobil Ambulance.
Insiden ini diharapkan menjadi perhatian serius bagi penyelenggara konser maupun pihak terkait di Kudus, agar evaluasi menyeluruh dilakukan demi menjamin keselamatan dan kenyamanan pengunjung pada event-event serupa ke depan. (J02/A01)