Jurnalpantura.id, Kudus – Tingginya curah hujan yang mengguyur Kabupaten Kudus sepekan ini, menyebabkan sejumlah sungai meluap. Seperti halnya yang terjadi di Desa Temulus, Kecamatan Mejobo.
Luapan Kali Gandongan (anak sungai Piji) menyebabkan sebagaian wilayah Desa Temulus terendam banjir, sejak Sabtu 26/01/2019 sekitar pukul 03.00 dinihari.
Banjir di Desa Temulus tersebut merendam 4 RW yakni RW 1, 2, 3 dan 4 dengan ketinggian yang bervariasi yakni antara 20 – 70 centimeter.
“Paling parah terjadi di RW 2 dan 3. Utamanya kawasan yang dekat dengan Kali Gadongan. Seperti RT 5 RW 2, RT 1, 2 dan 3 RW 3 yang ketinggiannya sekitar 70 centimeter,” tutur Noor Winoto Kasie Pelayanan Pemerintah Desa Temulus.
Dia, mengatakan sampai saat ini, belum ada warganya yang mengungsi. Pasalnya mereka meyakini, jika musibah banjir disebabkan meluapnya Kali Gadongan biasanya tidak berlangsung lama.
“Kalau banjir disini biasanya disebabkan limpahan air dari Waduk Kedungombo dan meluapnya Kali Gadongan. Kalau dari Kali Gadongan biasanya tidak lama. Tiga hari atau seminggu, nanti sudah surut. Beda kalau ada kiriman air dari Kedungombo, lebih lama suratnya dan warga pasti mengungsi,” jelasnya saat menemani media keliling wilayah terdampak banjir, Ahad 27/01 /2019.
Dia tidak menampik, bajir yang melanda desanya menyebabkan mandeknya sejumlah aktivitas. Seperti kegiatan belajar mengajar dan sejumlah wirausaha yang digeluti warga Temulus.
“Kalau kerja di Pabrik masih bisa berangkat. Kalau seperti saya yang wirausaha jenang, terpaksa harus berhenti beroperasi sampai air surut,” ujar dia.
“Saat ini masih bertahan, nanti kalau air sudah melebihi 1 meter baru pada mengungsi. Semoga cepat surut, agar kami bisa beraktivitas seperti biasanya lagi,” pungkas dia.
Masih menurut Noor Winoto, bahwa Kantor Balai Desa Temulus dan Kantor Kecamatan Mejobo, telah disiapkan sebagai lokasi pengungsian warga terdampak banjir. (J12/A02)
Komentar