Bae,- Salahsatu visi misi dari Bupati Kudus Ir HM Tamzil MT adalah bidang pertanian dengan pendampingan dan bibit unggul untuk para petani. Hal ini akan dimasukkan dalam RPJMD 5 tahun. Demikian diungkapkan Bupati Kudus saat memberikan sambutan pada acara ritual wiwitan tanam benih padi di omah dongeng marwah (OMD) desa Purworejo Kecamatan Bae, Kamis (25/10).
Acara ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kudus, Catur Sulistiyanto S.Sos MM; Dr Yusuf Muhyidin M.Pd (Direktur Pembinaan Kursus dan Pelatihan Kemendikbud RI), Letkol Sentot Dwi Purnomo ( Dandim 0722 Kudus), Drs Joko Susilo (Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kudus), Mintoro AP (Camat Bae), Apin Supriatna (Koordinator PPL Kec Bae), Sudarmoko (pembina lembah kamuning farm), Hasan Aoni Azis ( Pembina Omah Dongeng Marwah), Baharudin (Pembina SPP QT Salatiga) dan para poktan pertanian organik desa Purworejo Kecamatan Bae.

“Program ini ditunggu oleh masyarakat. Namun memang perlu pioner lebih dahulu seperti ODM, sehingga para petani lainnya akan mencontoh ,” ujar Bupati Tamzil dalam sambutannya.
Mari kita tindaklanjuti, lanjutnya, kedepannya karena ini sangat baik untuk petani dan warga Kudus. Oleh karena itu Pemkab Kudus pada tahun 2019 akan membuat percontohan demplot padi organik dan beras organik.
“ Kemarin kami mengirim kepala OPD ke Jakarta untuk menimba pengetahuan tentang kemasan. Sebab beras organik nanti kedepan akan dibutuhkan masyarakat sebagai makanan sehat. Nanti beras organik ini bisa dijual dengan kemasan bagus dan harganya tidak kalah dengan beras premium yang sudah ada ,” imbuhnya.

Dijelaskan, program pertanian organik juga bisa menjadi solusi seringnya terjadi kelangkaan pupuk kimia. Selain itu, pada program seratus hari memimpin kabupaten Kudus juga membuat program untuk menciptakan 500 orang wirausaha baru. Hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia di Kudus.
“ Untuk Pak Catur ( Kadispertanpangan Kudus), bisa mengambil 50 orang (diantara 500 orang) untuk dibuatkan kursus pertanian unggulan. Tahap awal 50 orang dulu sebagai pioner. Nanti warga lainnya pasti akan mengikuti setelah melihat keberhasilan ,” kata Tamzil.
“ Siap ,” jawab Catur Sulistiyanto, Kadispertanpangan Kudus, yang duduk dibarisan undangan terdepan sembari berdiri.

Ditambahkan, program pertanian padi organik ini berpotensi dikembangkan di wilayah Kabupaten Kudus yang mendapatkan aliran baik dari Waduk Kedungombo maupun waduk logung. Waduk Kedungombo mengaliri area persawahan di wilayah Kecamatan Undaan dan sebagian kecamatan Jati. Sedangkan Waduk logung yang diproyeksikan selesai bulan Desember 2018 bakal mengaliri 5 ribu hektar sawah di Kawasan Kudus wilayah timur.
“ Bahkan beberapa waktu lalu sudah ada pembeli yang menyatakan siap membeli beras organik dari kudus. Tidak hanya itu, pembeli ini juga siap mengirimkan pupuk organiknya. Jadi, insyalloh pada pak Catur (Kadispertanpangan Kudus) dan mas Hasan Aoni ( Pembina ODM) ini adalah kesempatan kita bersama ,” tandasnya.

Usai memberikan sambutan, Bupati Tamzil menyerahkan benih padi organik pada dua siswa ODM untuk selanjutkan ditanam bersama-sama di lahan PKWU (Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha Unggulan) desa Purworejo Kecamatan Bae. (*)