Jurnalpantura.id, Kudus – Ferdaus Ardyansyah Purnomo menjadi calon Ketua KONI Kudus periode 2018-2022 yang pertama berani menyampaikan Visi dan Misi dihadapan para Pengurus Cabang Olahraga (Pengkab) anggota KONI Kabupaten Kudus.
Laki – laki yang sekarang menjadi pengusaha sukses itu, menjadi salah satu kandidat untuk maju menjadi bakal calon ketua KONI Kudus.
Menurut Adrian panggilan akrabnya, olahraga sudah mendarah daging dalam tubuhnya karena sejak kecil sudah digembleng oleh ayahnya yang juga adalah atlet lari dan sepeda era tahun 1980 – 1900 an yakni Roni Sugara. Sekarang saja kata dia, dirinya ditunjuk menjadi ketua Persatuan Atletik Master Indonesia (PAMI) Kudus.
Ditegaskannya, dia siap beradu visi misi dengan kandidat lainnya bila memang didukung 10% dari pengkab olahraga dibawah KONI Kudus. Salah satu ide yang disampaikan adalah, dirinya bila menjadi ketua KONI Kudus akan menjadikannya Kudus sebagai industri olahraga. Sehingga untuk anggaran tidak hanya bersumber dari APBD.
Ketika bertemu dengan Bupati Kudus, HM Tamzil beberapa waktu lalu lanjut Adrian, gagasan industri olahraga disampaikannya. Dan Bupati juga sangat mendukung gagasannya itu, dan diharapkan itu bisa direalisasikan.
Bila dirinya direstui untuk maju menjadi calon ketua KONI Kudus, kata Adrian, tentunya dirinya harus didukung oleh minimal 5 pengkab. Dan itu diserahkan kepada masing – masing pengkab, dia juga berharap masing – masing pengkab menggunakan hati nurani agar ketua KONI kedepan nanti bisa lebih baik dan maju dalam membina prestasi atlet asli Kudus.
Ketua Persatuan Atletik Master Indonesia (PAMI) Kudus Ferdaus Ardyansyah Purnomo secara terbuka menyampaikan akan mencalonkan diri sebagai Bakal calon (bacalon) ketua KONI Kudus. Misinya, menjadikan olahraga sebagai salah satu ikon Kota Kretek.
Hal itu, disampaikan dalam acara penyampaian Visi dan Misi dihadapan sejumlah pengcab di Restoran BABON Jl Lingkar Tanjung, Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. Ahad, 11/11/2018 malam.
Dihadiri juga sejumlah atlet PAMI dan atlet Klub Garuda Jaya, Ferdaus menyampaikan keseriusannya dalam mencalonkan diri sebagai ketua Koni Kudus periode 2018-2022.
Pria kelahiran Kudus, 18 Agustus 1979 ini mengaku, baginya olahraga sudah mendarah daging. Dia sudah berkecimpung di dunia olahraga sejak kecil. Saat duduk di bangku sekolah dasar (SD) kelas III, dia sudah menjadi manajer dari kegiatan Tri Lomba Juang.
Kegiatan itu, merupakan lomba lari 17 kilometer, 8 kilometer, dan 45 kilometer. Selain itu, di usianya yang masih belia itu dia juga jadi atlet lari dan jalan cepat. ”Waktu SMA saya juga atlet balap sepeda,” ungkapnya.
Kini pria yang tinggal di Desa Undaan Tengah, Kecamatan Undaan ini menjadi ketua PAMI Kudus. Di bawah pembinaannya, orang di usia senja dilatih hingga ikut kejuaraan dan bisa meraih prestasi di tingkat nasional maupun internasional.
Seperti turnamen Indonesia Open Masters Athletics Championship di Jakarta pada 28/10%2018. Atlet PAMI Kudus berhasil merenggut 11 medali. Terdiri dari tujuh medali emas, dua perak, dan dua perunggu.
Selain itu, dia juga berkeinginan mewujudkan arahan bupati Kudus. Yakni, mewujudkan Kudus sebagai kota sport tourism. Olahraga akan menjadi salah satu ikon Kota Kretek. ”Saya berharap olahraga di Kabupaten Kudus ini bergairah tidak hanya dalam KONI atau atletnya saja. Tapi semua lapisan masyarakat di Kabupaten Kudus. Bahwa olahraga itu ada manfaatnya,” tuturnya. (J02/A01)