Jati,- Perubahan era modern membuat Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus melakukan penyesuaian pelayanan dengan menggunakan teknologi informasi. Yakni dengan meresmikan aplikasi “sipetik”. Sistem informasi peta potensi komoditas pertanian berbasis GIS ( Geographic Information System). Program ini dilounching oleh Ali Rifai, Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat Setda Pemkab Kudus, di Hotel Griptha, Rabu (31/10). Peresmian tersebut disaksikan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kudus Catur Sulistiyanto S.Sos MM dan Plt Kabid Tanaman Pangan dan Perkebunan, Arin Nikmah STP serta dihadiri seluruh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Pemkab Kudus, penggerak pertanian organik Kudus Hasan Aoni Azis. Selain itu juga Kepala DPMTSP Revlisianto Subekti, Kepala Disperindkop UMKM Bambang Tri Waluyo, Kepala Gudang Bulog Kudus, Kodim 0722 Kudus, Kepolisian Resort Kudus serta pelaku usaha kopi.

Ali Rifai dalam sambutannya mengungkapkan bahwa terobosan yang dilakukan Dinas Pertanian dan Pangan Kudus merupakan upaya untuk mendukung program unggulan Visi Misi Bupati Ir HM Tamzil MT dan Wakil Bupati Kudus HM Hartopo ST. MM. MH.
“ Ini merupakan hal yang sangat luar biasa. Sebagai wujud peningkatan pelayanan publik. Program ini bisa juga menarik investor untuk masuk ke Kudus. Sebab mereka bisa mengetahui potensi pertanian cukup dengan membuka dari handphone-nya. Ini juga bisa membantu saya secara pribadi kalau ingin melihat daerah mana yang ada akan panen. Misalnya, ingin pisang atau jambu itu di desa mana ,” terang Ali Rifai dalam sambutannya.
“ Bismillahirrohanirrahim.. dengan ini kami resmikan pelayanan pertanian aplikasi sipetik,” lanjutnya.
Catur Sulistiyanto, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kudus, menambahkan,bahwa masyarakat bisa memanfaatkan sistem SiPetik dengan mengetik Sipetik.kuduskab.go.id. Ditampilan sistem tersebut, masyarakat bisa mengetahui potensi pertanian yang ada di Kudus. Seperti mengetahui lahannya dimana, luas lahan berapa, jumlahnya berapa. Adanya sistem tersebut dilatar belakangi oleh soal data. Terutama data potensi pertanian yang ada Kabupaten Kudus. Pengalaman dua tahun terakhir, soal data menjadi kebutuhan utama bagi pihaknya. Apalagi, jika data itu tidak valid akan menjadi masalah.
“Maka dari itu, kami mendorong dinas pertanian untuk melakukan inovasi. Ini adalah merupakan bagian inovasi berupa SiPetik,” jelas Catur Sulistiyanto.
Ia mengatakan, dengan launching tersebut adalah salah satu untuk mememuhi kebutuhan masyarakat. Apalagi seperti sekarang dimasa digital. Sehingga, sistem tersebut dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang potensi pertanian.
“Kami nantinya juga akan mendata potensi apa saja yang ada di daerah. Seperti daerah yang berpotensi jagung, padi, pisang, dan lainnya. Sehingga masyarakat atau investor mengetahui potensi yang ada,” tambahnya.

Arin Nikmah, Plt Kabid Tanaman Pangan dan Perkebunan, selaku inisiator ‘Sipetik” mengatakan selama dua bulan terakhir proses pengembangan sistem tersebut. Didalam sistem tersebut terdapat beberapa potensi pertanian yang ditampilkan. Seperti padi jadung, jambu, jambur air, jeruk pamelo, kopi, duku, pisang, dan alpukat serta kedelai.
“ Dengan adanya sistem ini, sekaligus upaya untuk percepatan informasi publik. Sipetik ini, dalam rangka peningkatan pelayanan publik untuk menyediakan potensi pertanian di Kudus,” ungkap Arin Nikmah. (*)