JURNALPANTURA.COM, Demak – Rapat Koordinasi Menghadapi Musim kemarau panjang di selenggarakan oleh Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) bertempat di Gedung Binapraja. Bencana alam merupakan kejadian yang tidak dapat ditolak manusia, yang dapat terjadi di seluruh belahan dunia termasuk Kabupaten Demak.
Beragam bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, angin puting beliung, banjir, kekeringan dan kebakarandapat terjadi, kondisi cuaca yang tidak tentu dan tidak dapat diprediksi.Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan beberapa daerah di Indonesia, di antaranya Pulau Jawa akan mengalami puncak musim kemarau pada bulan September. Oleh sebab itu diperlukan beberapa strategi dalam mengantisipasi darurat kekeringan pada musim kemarau yang melanda di wilayah Kabupaten Demak.Hal tersebut disampaikan Bupati Demak, HM. Natsir pada Rakor tersebut. Turut hadir dalam acara tersebut Kepala BMKG Provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh PMG Madya Tris Adi Sukoco, S. Hut.
Terhitung sejak tanggal 20 Juli – 30/10/2017 Pemerintah Kabupaten Demak telah menyatakan siaga darurat bencana kekeringan untuk 59 desa di 13 kecamatan. Terdapat 270.021 jiwa atau 68.932 kepala keluarga yang terkena dampak bencana kekeringan tersebut. Sehingga perlu upaya antisipatif untuk menghadapi bencana kekeringan yang terjadi saat ini, di antaranya dengan menyiagakan truk tangki untuk mengirim air bersih, membangun sumur artetis dengan program pamsimas dan memperkuat jaringan PDAM. Upaya-upaya tersebut dilakukan untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan air bersih pada saat musim kemarau. Masyarakat juga harus dididik terkait hal-hal yang harus dilakukan dalam menghadapi musim kemarau panjang.
“Saya minta kepada seluruh stakeholders untuk bersama-sama menemukan langkah strategis guna merespon dan mengatasi masalah kekeringan/kekurangan air bersih di Kabupaten Demak,” pesan Bupati.
Pada kesempatan itu juga Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Demak Drs. Muhammad Agus Nugroho L.P. mengatakan bahwa kegiatan tersebut bertujuan memberikan informasi kepada peserta mengenai prakiraan cuaca di Demak dan untuk mengantisipasi kekurangan air bersih di wilayah Demak.
“Saat ini BPBD menyediakan 200 tangki dimana untuk setiap tangki memuat sebanyak 5 ribu liter air. Jumlah tersebut dirasa kurang karena di Demak terdapat 270.021 jiwa atau 68.932 kepala keluarga yang terdampak bencana kekeringan ini,” tambah Agus. (J02)