Antisipasi Kelangkaan Pupuk, Pemkab Kudus Lakukan Pengawasan Di Tingkat Pengecer

- Jurnalis

Kamis, 16 November 2017 - 14:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JURNALPANTURA.COM, Kudus – Pemerintah Kabupaten Kudus melalui Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Kudus melakukan pengetatan pengawasan dalam pendistribusian pupuk bersubsidi dari tingkat distributor hingga pengecer. Hal itu menyusul kelangkaan pupuk seperti di wilayah Undaan beberapa waktu lalu.

“Ini untuk menyikapi kasus kelangkaan pupuk yang diduga karena ulah nakal para pengecer. Seperti kasus di Undaan, ” kata Kepala Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Kudus Sudiharti dalam rapat koordinasi pembahasan distribusi pupuk di Aula Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar,  Kamis (16/11/2017).
Dalam rapat tersebut dihadiri oleh Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, distributor, pengecer, dan gabungan kelompok tani (Gapoktan).

Sudiharti menyebutkan,  ada banyak masukan dalam rapat koordinasi kali ini, diantaranya adalah pengawasan yang perlu diperketat kepada distributor dan pengecer.
“Nanti semua pengecer akan di cek kemana mereka menjual pupuknya,” ujarnya.
Dikatakannya, harusnya pengecer  ketika menjual pupuk bersubsidi disesuaikan RDKK. Jadi harus pakai bukti nota. Selain masalah penjualannya, harga pupuk juga harus sesuai harga eceran tertinggi (HET).

“Di lapangan masih banyak ditemukan pengecer menjual tidak sesuai RDKK. Bahkan mereka ada yang menjual diatas HET,” jelasnya.
“Kita akan pantau mereka. Jika membandel mereka akan kita berikan sanksi,” tambah dia.
Sementara itu, Kasi Sarana Prasarana Bidang Tanaman Pangan dan Perkebunan pada Dispertanpangan Kudus,  Ratih Rustyorini mengatakan, kebutuhan pupuk untuk musim tanam pertama (MT 1) ini sebenarnya telah terpenuhi karena adanya realokasi dengan adanya tambahan alokasi pada 3 November lalu.

Baca Juga :  Bantu Siapkan Lahan, Saat Masuki Musim Penghujan

Tambahan alokasi pupuk tersebut berupa pupuk urea sebanyak 7.500 ton, SP-36 sebanyak 900 ton, ZA 500 ton, dan NPK 3.683 ton.
“Dengan alokasi tambahan tersebut, maka total alokasi pupuk urea 10.500 ton, SP-36 sebanyak 2.000 ton, ZA sebanyak 4.799 ton, NPK sebanyak 9.983 ton, dan organik masih tetap 4.100 ton,” kata dia.

Dijelaskannya, sejauh ini penyerapan pupuk paling tinggi ada di kecamatan Undaan. Itu karena luas tanam di wilayah ini yang paling luas di kabupaten Kudus. Jumlah tanam MT 1 di wilayah Undaan mencapai sekitar 5.700 hektare. Sedangkan yang sudah tanam mencapai 3.700 hektare.

“Untuk wilayah ini, alokasi pupuk urea dalam satu tahun mencapai 3.048 ton, SP-36 sebanyak 1.496,75 ton, ZA sebanyak 1.165 ton, NPK sebanyak 4.451 ton, dan organik 926,2 ton,” tukasnya. (J10)

Berita Terkait

Bantu Petani Basmi Hama, Personel Gabungan Kudus Gropyok Tikus di Sawah Undaan
Gelar Gerakan Pangan Murah, Dispertan Kudus Sediakan Enam Ton Beras Murah untuk Masyarakat
Gerakan Pangan Murah Dispertan Kudus Dibawah Harga Pasaran, Berikut Daftarnya
Kopi Muria Antarkan DSA Pattimura Kudus Juara 1 di KBA-DSA Innovation Award 2024
Mahasiswa Agribisnis UMK Bergelar Petani Milenial Penggiat Ekpor Rempah Nasional 2024
422 Petani Gagal Panen Akibat Banjir di Kudus Terima Bantuan
Budidaya Tiga Varietas Tembakau di Sawah Desa Gulang Hasilnya Bagus
Panen Perdana, Tambakau Prancak Madura di Demplot Menawan Berkualitas
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 1 November 2024 - 15:17 WIB

Bantu Petani Basmi Hama, Personel Gabungan Kudus Gropyok Tikus di Sawah Undaan

Jumat, 11 Oktober 2024 - 16:56 WIB

Gelar Gerakan Pangan Murah, Dispertan Kudus Sediakan Enam Ton Beras Murah untuk Masyarakat

Jumat, 11 Oktober 2024 - 10:36 WIB

Gerakan Pangan Murah Dispertan Kudus Dibawah Harga Pasaran, Berikut Daftarnya

Sabtu, 31 Agustus 2024 - 00:47 WIB

Kopi Muria Antarkan DSA Pattimura Kudus Juara 1 di KBA-DSA Innovation Award 2024

Senin, 26 Agustus 2024 - 13:59 WIB

Mahasiswa Agribisnis UMK Bergelar Petani Milenial Penggiat Ekpor Rempah Nasional 2024

Berita Terbaru