Akibat Kemarau Panjang, 98 Desa Alami Krisis Air Bersih

- Jurnalis

Rabu, 6 September 2017 - 00:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JURNALPANTURA.COM, Pekalongan – 98 desa dari 18 kecamatan yang ada di Pekalongan mulai mengalami kekeringan dan kelangkaan air bersih.Kemarau melanda hampir sejumlah wilayah di Indonesia dan banyak Wilayah yang berada dalam keadaan rawan krisis air bersih.

Kepala Bidang Fisik dan Prasarana Badan Perencana Pembangunan Daerah Pekalongan Yudi Himawan pada Selasa mengatakan kondisi itu terjadi karena penyusutan ketersediaan air selama musim kemarau serta pencemaran limbah rumah tangga dan industri.

Menurutnya, semula ada 106 desa mengalami krisis air bersih. Akan tetapi delapan desa sudah dapat ditangani oleh Pemkab sehingga masih tersisa 98 desa yang dalam kondisi rawan air bersih.

Berdasar data Bappeda Kabupaten Pekalongan, desa yang tergolong rawan krisis air bersih antara lain Desa Wringinagung di Kecamatan Doro; Blacanan dan Blimbing Wuluh di Kecamatan Siwalan; Mrican, Purworejo dan Tegal Suruh di Kecamatan Sragi, serta Desa Silirejo, Pucung, Sidorejo, Ngalian di Kecamatan Tirto.

Baca Juga :  Kapolres Kudus Serahkan Seekor Kerbau Untuk Di Potong Di Hari Raya Idul Adha 1439 Hijriah

Selain itu ada 10 desa di Kecamatan Kajen, 13 desa di Kecamatan Kesesi, lima desa di Kecamatan Kedungwuni, delapan desa di Kecamatan Bojong, empat desa di Kecamatan Wonopringgo, tiga desa di Kecamatan Karangdadap, lima desa di Buaran, satu desa di Kecamatan Wiradesa, serta satu desa Kecamatan Wonokerto.

“Kecamatan yang bebas dari rawan air bersih hanya Kecamatan Talun karena di wilayah itu masih banyak sumber air bersih yang mengalir untuk mencukupi kebutuhan warga setempat,” kata Yudi, .

Pemerintah daerah berusaha mengatasi masalah itu dengan menjalankan program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dengan menargetkan 25 desa. Untuk program Pamsimas itu, 20 desa akan didanai melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan lima desa melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).(J02/DE2DA9EA)

Berita Terkait

Lima Mahasiswa IAIN Kudus Berangkat ke Program ITHLA Abroad di Asia Tenggara
Pegadaian Peduli Liga 2 Kunjungi Kudus, Gelar Penanaman Pohon hingga Coaching Clinic
Pj Bupati Nonaktifkan Munawir Aziz sebagai Staf Khusus Pemkab Kudus
Layak Pimpin Jateng, Emak-emak di Kudus Deklarasi Dukung Sudaryono Jadi Gubernur
Polsek Kudus Kota Ungkap Sejumlah Kasus, Mulai Penipuan Hingga Curanmor
Aktivis Anti Kekerasan dari 10 Negara Kunjungi Madrasah di Pati
Tetap Kompak dan ‘Seduluran Selawase’, Mantan Kepala Desa se Kudus gelar Halal Bihalal
Penuhi Stok yang menipis, PMI Kudus Buka Lapak Donor Darah di CFD
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 23 Oktober 2024 - 16:02 WIB

Lima Mahasiswa IAIN Kudus Berangkat ke Program ITHLA Abroad di Asia Tenggara

Minggu, 13 Oktober 2024 - 20:22 WIB

Pegadaian Peduli Liga 2 Kunjungi Kudus, Gelar Penanaman Pohon hingga Coaching Clinic

Kamis, 18 Juli 2024 - 11:35 WIB

Pj Bupati Nonaktifkan Munawir Aziz sebagai Staf Khusus Pemkab Kudus

Sabtu, 6 Juli 2024 - 16:51 WIB

Layak Pimpin Jateng, Emak-emak di Kudus Deklarasi Dukung Sudaryono Jadi Gubernur

Rabu, 3 Juli 2024 - 14:33 WIB

Polsek Kudus Kota Ungkap Sejumlah Kasus, Mulai Penipuan Hingga Curanmor

Berita Terbaru