Jurnalpantura.id, Semarang – Badan SAR Nasional (Basarnas) Semarang Mengadakan Pelatihan Gabungan keterampilan pertolongan pertama Medical First Responder ( MFR ) Bagi Potensi SAR Jawa Tengah.
Pelatihan di buka oleh Kasi Sumber Daya Ariyadi Setyaka di Gedung Olah raga Jl. Anyar Gondorio , Ngaliyan, Kota Semarang, Sabtu 21/07/2018.
Dalam sambutan Yaka menyampaikan kepada instruktur untuk menyampaikan materi tentang penanganan pertolongan pertama dalam kecelakaan darat, laut maupaun udara ” Bagi para potensi SAR diharapkan untuk mengikuti pelatihan ini dengan baik, bisa meningkatkan individul skill bisa kerjasama secara kelompok harap Yaka dalam sambutannya.
Pelatihan yang di gelar tersebut sebagai tanggung jawab Basarnas untuk membina potensi SAR Sesuai Amanat Undang- Undang No.29 Tahun 2014 , Pasal 2 Tentang Pencarian dan Pertolongan yang menyebutkan bahwa Tanggung Jawab Pembinaan potensi pencarian dan pertolongan dilaksanakan oleh Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan.
Pelatihan diadakan 1 Hari yang di Ikuti kurang lebih 23 Organisasai potensi SAR Jawa tengah Antara lain : SARDA , NKRI , SERNU , IOF, BUSER, MTA, PMI, GRANAT,BOJA peduli, KARS, Batang Rescue, MED-A, MDMC, Sigap, Senkom, Ubaloka, SERI, Baguna, Rumah zakat, Sakpala, Pekalongan Rescue, Mapadoks.
Seluruh potensi SAR berjumlah 56 personil di bekali materi Teori dan praktek , untuk teori pertama di sampaikan Dokter Ahmed pengenalan luka bakar terbuka dan tertutup, penentukan pemilahan cidera korban (triage ), penanganan cidera jaringan lunak, Terapy oksigen pada korban yang pembutuhkan pertolongan pertama.
Keterampilan di bidang penanganan pertolongan pertama kecelakaan darat , laut maupun udara harus di miliki karena sering rescuer yang pertama pendapati korban.
Diharapkan para Potensi SAR Jateng bisa mengapliksikan materi yang sudah di berikan oleh instruktutur, serta para perserta lebih erat dengan Basarnas, bersinergi di lapangan saat melakukan pertolongan sesungguhnya. (J02/A01)