Jurnalpantura.id, Kudus – Lomba sepeda Hias hampir tidak pernah absen dalam perayaan peringatan hari Kemerdekaan Indonesia.
Tanggal 17 Agustus memang menjadi ajang untuk menunjukkan kreatifitas dan keunikan dalam menghias sepeda.
Sepeda hias Agustusan memang dinilai dari segi kreatifitas dan keunikannya. Utamanya tema-tema yang berkaitan dengan hari kemerdekaan dan juga kearifan lokal setempat.
Sepeda hias anak biasanya paling ramai diikuti peserta. Selain bisa jadi unjuk kebolehan juga memperkenalkan hari kemerdekaan pada anak-anak dengan cara yang berbeda.
Dengan start di Lapangan Loram Wetan, Sabtu 18/08/2018 siang tadi, ratusan siswa SD dan MI se-Kecamatan Jati, mulai mengayuh sepeda yang telah dihiasi dengan berbagai aksesoris, menyusuri rute yang telah ditentukan.
Tanpa rasa lelah anak-anak tersebut, mengayuh sepedaya dengan menempuh perjalanan kurang lebih 10 kilometer.
Dengan mengenakan baju yang beragam, mulai pakaian adat, baju polisi, ada juga yang tampil deserhana dalam balutan baju olahraga hingga mengenakan pakaian tempo dulu, menyesuaikan tema yang diangkat oleh masing-masing sekolah.
Selain itu, kegiatan ini ditujukan sebagai ajang untuk melatih dan menunjukkan kreativitas siswa dalam menghias sepedanya.
“Kegiatan ini diikuti oleh 54 SD dan MI se-Kecamatan Jati, dimana masing-masing sekolah diwajibkan mengirimkan 17 siswanya. Untuk tema lomba, kami tidak memberikan tema khusus, yang penting masih mengangkat tema kemerdekaan,” kata Kusmanto.
Diungkapkannya, rute lomba sepeda hias pada hari ini dimulai dari Lapangan Loram Wetan. Lalu ke timur melalui Jepang Pakis, kemudian ke Barat menuju Getas Pejaten. Setelah itu ke selatan melintasi Lapangan Tanjungkarang dan kembali lagi ke Lapangan Loram Wetan.
Dalam rute ini, Kusmanto menambahkan pihaknya telah menyiapkan empat pos penilan yang tersebar di sepanjang rute.
“Dari 54 sekolah SD dan MI se-Kecamatan Jati ini nantinya akan merebutkan gelar juara I, II dan III yang dinilai berdasarkan kerapian, keutuhan personil dan keindahan mereka dalam menghias sepedanya,” ujarnya.
Adnan Setia Pratama, siswa MI NU Roudhotut Thalibin yang mengenakan pakaian ala petani tempo dulu, mengaku senang dapat mengikuti Lomba Sepeda Hias ini. “Kami temanya petani cilik. Selain pakaian, sepeda kami juga dihias dengan hasil pertanian seperti jagung, ketela dan padi,” ujarnya.
Melihat penampilan peserta lain yang tak kalah bagus, dia mengaku sempat minder. Meskipun begitu, Adnan optimis sekolahnya akan menang dalam lomba ini. Jikapun tidak memenangkan lomba, ia tetap bahagia bisa berkontribusi menyemarakan perayaan HUT Kemerdekaan RI ke 73 itu. (J02/A01).